Senin, 10 Oktober 2011

MEMBINA PRAMUKA PENGGALANG
Dalam abad ke 21


1. a. Abad ke 21 merupakan abad yang penuh tantangan sebagai dampak kemajuan teknologi canggih, komunikasi dan liberalisasi ekonomi, bai kpositif maupun negatif dalam dunia yang tidak mengenal batas, yang membahayakan Ipolesosbudhankamnas (ideologi, politik, sosial, budaya pertahanan keamanan nasional)
b. Tantangan yang dihadapi masyarakat, khususnya kaum muda, yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi canggih, terutama dalam bidang komunikasi, antara lain
1) Meningkatnya penduduk,
2) Meningkatnya kebutuhan
3) Meningkatnya macam-macamjenis penyakit,
4) Meningkatnya penyalahgunaan narkoba,
5) Tingkah laku seksual,
6) Perubahan nilai sosial,
7) Masalah lapangan kerja,
8) Pelestarian alam dan lingkungan
9) Kepedulian sosial,
10) Kesenjangan hubungan orangtua dan anak, hubungan pendidik dan yang dididik.

c. Kaum muda adalah pelaku dan pengelola proses kehidupan dan penghidupan bangsa dan negara di masa datang. dalam menghadapi tantangan itu, Kepramukaan tidak hanya mengutamakan pembinaan karakter, kesehatan dan kepedulian, tetapi pembinaan secara total yang mencakup moral/mental/spiritual, fisik, intelektual, emosional, dan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. untuk menghadapi tantangan dalam abad ke 21, kaum muda harus disiapkan sebagai manusia Infaq dan ber-Iptek (iman dan taqwa serta berilmu pengetahuan dan teknologi).

2. Membina Pramuka Penggalang pada hakekatnya merupakan upaya pendidikan bagi remaja usia 11 sampai dengan 15 tahun. Dilaksanakan secara non formal, informal, secara sadar berencana, terarah, teratur dan bertanggungjawab, dalam bentuk kegiatan memperkenalkan, menumbuhkan, membim'oing dan mengembangkan kepribadian, pengetahuan, ketrampilan, kecenderungan/ keinginan, serta kemampuan peserta didik melalui kepramukaan yang disesuaikan dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, kondisi dan perkembangan peserta didik seusia Pramuka Penggalang.
Upaya pendidikan ini dimaksudkan untuk mengembangkan sumber daya/potensi peserta didik agar menjadi kaum muda potensial yang kreatif, inovatif, pelopor dan mandiri.

3. a. Upaya pendidikan melalui Kepramukaan dalam Gerakan Pramuka adalah upaya pendidikan totalitas seutuhnya yang dialami peserta didik sepanjang hayatnya secara terarah, teratur dan berkesinambungan yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

b. Sepanjang hayat dalam konteks upaya pendidikan ini adalah masa atau kurun waktu peserta didik aktif berpartisipasi dalam kegiatan selama menjadi anggota Gerakan Pramuka. Proses pendidikan totalitas sepanjang hayat dimulai ketika peserta didik menjadi anggota Gerakan Pramuka sebagai Pramuka Siaga, kemudian menjadi Pramuka Penggalang, lalu menjadi Pramuka Penegak. Proses pendidikan sepanjang hayat dalam Gerakan Pramuka berakhir ketika peserta didik meninggalkan atau keluar dari Gerakan Pramuka dalam usia 21 tahun 25 tahun.
Bila peserta didik memulai kepramukaan sebagai Pramuka Penggalang dan berakhir pada usia 15 tahun serta tidak melanjutkan menjadi Pramuka Penegak atau meninggalkan/keluar sebagai anggota Pasukan Penggalang/Gerakan Pramuka, dia tidak mengikuti proses pendidikan totalitas sepanjang hayat sebagai seorang Pramuka, dia hanya mengikuti Kepramukaan bagi golongan Penggalang dalam rangka memperboleh bekal kesiapan mental, moral, fisik, intelektual, emosional dan sosial untuk bersosialisasi. Kemampuan berperan dalam kehidupan dan penghidupan masyarakat belum memadai. Oleh karena itu Pembina Pramuka Penggalang harus mendorong, membimbing, berusaha agar pada usia akhir peserta didiknya sebagai Pramuka Penggalang diantar untuk menjadi Pramuka Penegak. Pembina Pramuka Siaga, Pembina Pramuka Penggalang, Pembina Pramuka Penegak dan Pembina Pramuka Pandega harus berhubungan dan bekerjasama erat demi terlaksananya proses pendidikan totalitas sepanjang hayat peserta didik dalam Gerakan Pramuka.

d. Gambar proses awal dan akhir pendidikan melalui Kepramukaan. (terlampir)

4. Dalam menghadapi tantangan abad ke 21, tujuan membina Pramuka Penggalang melalui Kepramukaan adalah untuk mengembangkan sumber daya/potensi peserta didik agar menjadi kaum muda potensial yang kreatif, inovatif, pelopor dan mandiri yang mantap mental/moral, fisik, intelektual, emosi dan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan berperan dalam kegiatan kemasyarakatan lingkungannya.

5. Sasaran membina Pramuka Penggalang melalui Kepramukaan adalah Pramuka Penggalang yang memiliki:
a. Sikap dan perilaku yang sosial dengan Kode Kehormatan Pramuka Penggalang Tri Satya dan Dasa Darma serta disiplin;
b. Kesehatan moral, mental, fisik yang memungkinkan dia berpartisipasi dalam kegiatan Pasukan Penggalang dan Temu Giat baik lokal, nasional maupun internasional serta ikut berperan dalam kegiatan pengabdian dimasyarakat lingkungannya;
c. Kepedulian terhadap dirinya, keluarganya, masyarakat dan lingkungannya;
d. Keimanan dan ketaqwaan yang kuat;
e. Ketrampilan Kepramukaan dan kewiraan untuk pengembaraan di alam terbuka;






TARGET MEMBINA PRAMUKA PENGGALANG
Dalam abad ke 21


1. TARGET membina Pramuka Penggalang adalah PRAMUKA PENGGALANG ialah REMAJA berusia 11 sampai dengan 15 tahun.

2. a. Membina Penggalang berarti mendalami dunia Penggalang, dunia remaja yang akan diterjuni baik secara PSIKIS maupun PENDEKATAN LAINNYA untuk itu perlu dikenal DASAR KODRATI dan DIDAKTIS, PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGANNYA dalam rangka MEMBANTU remaja memperoleh PERKEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA yang OPTIMAL.
b. HUBUNGAN antara peserta didik dan pembinaannya adalah HUBUNGAN KEMITRAAN yang bersifat EDUKATIF.

3. Perkembangan KEJIWAAN remaja usia Penggalang perlu dihayati dengan mengenal dan memahami SIFAT, KARAKTERnya, baik yang POSITIF maupun yang NEGATIF. Disamping itu ciri-ciri remaja usia Penggalang yang diperhatikan dalam pertumbuhan dan perkembangan antara lain :
a. Jasmani: Pergerakan organ tubuh yang menimbulkan perasaan CINTA, ANGGA, HARGA DIRI yang tinggi.
b. Rohani: LABIL, belum ada KESEIMBANGAN
c. Sosial : KEBEBASAN, HIDUP BERKELOMPOK dan kuatnya FANATISME terhadap kelompoknya.

4. Dalam membina Penggalang perlu diamati dan dipahami bahwa seorang remaja sepanjang hayatnya akan mengalami berbagai PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN yang sangat cepat.

Saat ini sebagai DAMPAK PROSES BERSOSIALISASI DIRI dan KEMAJUAN TEKNOLOGI sehingga terjadi KETIDAK SEIMBANGAN dalam perkembangan moral/mental, fisik, intelektual, emosional dan sosialnya. Seorang remaja bukan DEWASA MINI dan juga bukan manusia dewasa yang merupakan remaja dalam bentuk dan ukuran besar. Membina Pramuka Penggalang bukan berarti MEMBINA "PENEGAK KECIL".

5. Namun demikian, SIFAT remaja sejak zaman dulu hingga saat ini masih belum berubah, karena itu kesimpulan pengamatan Baden Powell pada awal abad ke 20 mengenai SIFAT REMAJA masih TETAP SAMA, yaitu SIFAT-SIFAT remaja.

a. SUKA HUMOR
Setiap remaja suka humor, sangat jarang yang sebaliknya. Remaja lebih MENYUKAI teman atau sahabat yang JENAKA. Suasana yang penuh HUMOR selalu ada/tampak dalam KERUMUNAN remaja dimana terdengar GELAK DAN TERTAWA.

b. PEMBERANI
Rata-rata remaja itu PEMBERANI, bahkan tidak jarang SUKA NEKAD demi HARGA DIRINYA dan KELOMPOKNYA, apabila ada yang PENAKUT, sifat penakut itu mudah dihilangkan untuk diGANTI dengan sifat PEMBERANINYA yang masih TERTUTUP dan BELUM TAMPAK. Kondisi ini TIDAK LEPAS dari PENGARUH TEMAN.
c. PERCAYA DIRI
Remaja pada umumnya PERCAYA PENUH kepada KEKUATANnya sendiri. Mereka mempunyai HARGA DIRI dan TIDAK SUKA diperlakukan sebagai ANAK KECIL, TIDAK SUKA DIPERINTAH, LEBIH SUKA BERBUAT menurut KEMAUANNYA SENDIRI, LEBIH SUKA MENCOBA SENDIRI. Apabila berbuat KESALAHAN maka kesalahan ini akan dijadikan sebagai suatu PENGALAMAN untuk TIDAK BERBUAT KESALAHAN.

d. CERDAS
Pada umumnya REMAJA sangat TAJAM daya pikirnya, berREAKSI CEPAT, tidak sulit MELATIH remaja untuk melakukan OBSERVASI dan DEDUKSI, selalu saja ada AKAL-nya untuk mencapai KEPUASAN hatinya.



e. SUKA AKAN YANG GEMPAR
Remaja itu suka akan hal-hal yang DINAMIS, GERAK CEPAT, PERUBAHAN CEPAT yang penuh dengan KEGEMPARAN, KEGADUHAN, Apabila tidak ada KEGEMPARAN, tidak ada KEGADUHAN, mereka akan MEMBUAT kegaduhan atau kegemparan dengan berbagai CARA memukul-mukul benda yang ada disekitarnya, berTERIAK-TERIAK, dsb.

f. MUDAH TERIKAT PADA SESEORANG YANG DIKAGUMI
Remaja itu MUDAH TERPIKAT pada seseorang yang memberikan PERHATIAN kepadanya, Dia akan TANGGAP terhadap perhatian itu dan dia MEMBALAS perhatian itu bila dia TERKESAN DAN BERKENAN. Perhatian ini akan menjadi KEKAGUMAN dan PEMUJAAN bila orang yang mendapat perhatian itu akan KAGUM kepada seseorang yang KUAT, CERDAS, JENAKA, JUARA, ATLETIS, PEMBERANI, TAMPAN.

g. SETIA
Remaja selalu bersifat SETIA kepada TEMAN/SAHABATNYA. PERKELAHIAN berKELOMPOK atau TAWURAN adalah bentuk MANIFESTASI dari KESETIAKAWANAN yang TIDAK MENDAPAT ARAH YANG BENAR. Kesetiaan kepada yang disayanginya seperti kucing, anjing atau kuda. Mereka akan MEMBELAnya bila KESAYANGANnya ini DIPERLAKUKAN TIDAK ADIL.

6. Selain berorientasi kepada SIFAT dan CIRI remaja usia penggalang, dalam merencanakan kepramukaan bagi Pramuka Penggalang perlu dipahami ASPIRASI dan KEBUTUHANnya, SITUASI dan KONDISI serta MATERI atau kegiatannya :
a. ASPIRASI Pramuka Penggalang harus diGALI dan DITEMUKAN untuk dijadikan SUMBER kegiatan yang menarik dan MENANTANG, dengan cara antara lain :
1) FORMAL : wawancara, forum terbuka, pertemuan, musyawarah, dll
2) INFORMAL : pengamatan (observasi), pergaulan, naik didalam maupun diluar kegiatan/pertemuan, keluhan, dsb.
b. KEBUTUHAN remaja sebagai Pramuka Penggalang kadang-kadang tidak dapat dirasakan atau diUNGKAPKAN langsung, biasanya ASPIRASI yang diANGGAP kebutuhan, bukankah demikian. JANGAN MENGIDENTIFIKASIKAN kebutuhan ORANG DEWASA SAMA dengan KEBUTUHAN remaja.
c. SITUASI dan KONDISI peserta didik dan lingkungan juga ikut MENENTUKAN cepat lambatnya kegiatan
7. BERKELOMPOK merupakan KECENDERUNGAN REMAJA seusia Penggalang, PENGARUH kelompok terhadap pribadi anggotanya SANGAT KUAT, KESIAPAN atau KESEDIAAN remaja untuk MENERIMA PENGARUH kelompoknya sangat tinggi.

8. Pramuka Penggalang merupakan peserta didik GOLONGAN KEDUA dalam Gerakan Pramuka sebagai TUNAS yang kelak diharapkan TUMBUH dan BERKEMBANG dengan baik melalui Kepramukaan.

9. TINGKATAN Pramuka Penggalang dalam pasukan Penggalang adalah :
a. Calon Penggalang
b. Penggalang RAMU
c. Penenggalang RAKIT
d. Penggalang TERAP

10. Seorang CALON penggalang yang telah MENYELESAIKAN
Syarat Kecakapan Umum (SKU) tingkat PENGGALANG RAMU dapat DILANTIK menjadi Penggalang Ramu. Demikian pula untuk tingkat selanjutnya, dari Penggalang Ramu ke Penggalang Terap

11. Pramuka Penggalang Putra dan Pramuka Penggalang Putri dihimpun dalam Gugus Depan yang Terpisah, masing-masing merupakan gugus depan yang berdiri sendiri.

12. Pramuka Penggalang Putra yang menyandang CACAT, disebut PRAMUKA LUAR BIASA, dapat dihimpun dalam Gugus Depan yang TERPISAH. Masing-masing merupakan gugus depan biasa.

13. Perhatikan DAMPAK teknologi canggih dalam bidang KOMUNIKASI terhadap SIKAP dan PERILAKU ANAK, REMAJA, PEMUDA, Kepramukaan harus DIFUNGSIKAN sebagai FILTER dampak tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar